Sabtu, 12 Juli 2014

SATU KISAH DI RINJANI

Mendaki Gunung Rinjani mungkin sudah menjadi impian setiap pendaki di Indonesia.Gunung  yang berlokasi di Pulau Lombok NTB  merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha.

Pelawangan Senaru
Untuk mencapai Puncak Rinjani terdapat 2 jalur yang biasanya di tempuh para pendaki yaitu jalur Sembalun dan Jalur Senaru.Kedua jalur pendakian ini memiliki karakter yang berbeda untuk jalur Senaru merupakan  jalur pendakian dengan melewati Hutan hujan tropis khas Indonesia sedangkan jalur Sembalun adalah jalur dengan padang savana yang luas sehingga apabila pendakian di lakukan pada siang hari maka sinar matahari akan langsung menyengat kulit kita.

Pos Jalur Sembalun
Jalur Sembalun
Cerita ini berawal ketika pertama kali aku mendaki Gunung Rinjani di tahun 2004.Saat itu bahkan aku pernah berkata bahwa aku belum akan menikah kalau aku belum naik ke Rinjani..hahaha... suatu najar yang konyol menurut ku... Pendakian pertama ke Rinjani aku hanya berdua dengan salah satu sahabat ku yaitu Riko pada waktu itu kami berdua belum ada yang pernah mendaki Rinjani hanya modal keyakinan dan niat yang membuat kami tetap melangkah menuju Rinjani,banyak kesan yang terjadi di perjalanan kami waktu itu semua orang seakan ingin membantu kami menyelesaikan misi kami mendaki Rinjani.. Setelah niat ku yang pertama tentang Rinjani terwujud maka ada lagi niat yang kedua setelah aku mendaki Rinjani  karena takjub akan keindahannya yang begitu sempurna maka muncul niat dalam hatiku untuk mengajak wanita yang akan mendampingi hidupku nanti untuk menikmati keindahan alam Rinjani sebelum kami menikah..Hehehe satu lagi niat yang konyol menurut ku....Alhamdulillah niat ku yang ke dua tentang Rinjani dapat terlaksana tepatnya di penghujung tahun 2009 .
Pendakian kali ini beranggotakan 7 orang yaitu aku,Mila,Ninit,Popeye,Riko,Agus,Ngehe..
 Pendakian kali ini memang kurencanakan untuk wanita calon pendampingku..

Danau segara anak
Pada Tanggal 27 Des 2009 jam 03.00 WITA di Pelawangan Sembalun di bawah cahaya bulan dan gemerlap bintang di sanalah ku sisipkan cincin di jari manis dia yang disaksikan oleh indahnya alam Rinjani.Dinginnya angin yang berhembus serta cahaya fajar yang mulai nampak kekuningan di ufuk timur menambah suasana saat itu semakin romantis.
Hampir 5 tahun sudah berlalu...kini niatku tentang Rinjani datang lagi..yaitu ingin mengajak buah hati kami Anjani untuk melihat indahnya Rinjani...karena terposana akan ke indahannya dan banyak kisah yang hadir di Rinjani maka nama Rinjani juga menjadi inspirasi kami dalam menentukan nama anak pertama  kami yaitu Alena Azkadina Anjani.dengan nama panggilan Anjani..
Di penghujung tahun ini kami berencana mewujudakan mimpi kami yang ketiga tentang Rinjani.yaitu mengajak Anjani untuk mendaki Rinjani..yang insyaAllah akan di laksanakan pada tanggal 25-4 Januari 2015.bagi rekan-rekan yang ingin bergabung silakan.

Semoga Semua Rencana kita dapat di kabulkan oleh Allah SWT....Amiiin


Jumat, 07 Februari 2014

MENGAWALI 2014 DI BROMO

Haripun mulai beranjak gelap,memang sejak siang tadi sang surya tertutup kabut yang di ikuti hujan rintik rintik yang membuat kaki ini semakin berat untuk melangkah .Dengan langkah gontai akhirnya aku dan WJ sebagai anggota terakhir yang turun dari Ranu kumbolo tiba di pos pendaftaran.

perjanan menuju bromo
Beberapa rekan rekan sudah asik menikmati makanannya tanpa berpikir lama setelah membuang sampah yang kami bawa dari atas akupun segera mencari makan dan menu makan kali ini adalah Bakso malang,dengan cuaca yang dingin Bakso menjadi pilihan utamaku.

Tepat jam 19.00 WIB dari Pos pendaftaran setelah melapor turun dari Semeru ke pihak penjaga kami segera menuju home stay yang sebelumnya sudah di pesan oleh Aleng,dia memang sengaja turun lebih dulu dari Ranu Kumbolo untuk mempersiapkan home stay dan Jeep untuk menuju ke Bromo.karena sebelumnya kami tidak membooking jeep untuk ke Bromo dengan negoisasi yang alot akhirnya kami dapatkan Jeep dengan harga Rp.1jt /jeep dengan trek Bromo,bukit teletubis,pasir berbisik,dan kembali kepasar tumpang

MALAM TAHUN BARU 2014

Tangga bromo Macet
Jam sudah menunjukan pukul 22.00 WIB tapi hujan belum juga reda,suasana di desa Ranu pane pun tampak sepi beda dengan suasana di Kota besar yang biasanya pada saat seperti ini banyak masyrakat yang keliling kota untuk menyambut tahun baru.Kami pun hanya istrihat di home stay tanpa banyak aktifitas yang kami lakukan mungkin karena fisik kami yang sudah lelah.Pergantian tahunpun kami lewati hanya dengan melihat acara di TV sempat terdengar suara kembang api di luar tapi hanya beberapa kali,hujan di luarpun belum juga berhenti membuat kami semakin malas untuk melangkah keluar walaupun hanya sekedar melihat kembang api tersebut tak lama berselang akhirnya kamipun tidur terlelap.
Mata ini serasa baru saja di pejamkan tetapi alarm dari HPku sudah berbunyi..kami harus segera bangun dan bersiap-siap melanjutkan perjalanan menuju Bromo,tepat jam 04.00 seluruh jeep sudah mulai berjalan membelah keheningan fajar di desa ranu pane,jalan yang rusak serta turunan tajam di tambah jalan yang licin akibat guyuran air hujan yang belum juga berhenti membuat perjalanan ini semakin menegangkan.sesekali kepala kami terbentur bodi mobil akibat goncangan yang begitu hebat.

MATAHARI PERTAMA DI 2014

me & mywife at puncak bromo
Tak terasa sudah 2 jam kami di dalam Jeep dengan berhimpitan karena jumlah penumpang yang memang kami paksakan  yang seharusnya hanya 8 orang menjadi 9 orang dengan alasan untuk menghemat biaya sewa jeep.laju jeep akhirnya berhenti di sebuah pelataran dekat Gunung Bromo tampak belum banyak jeep dari rombongan lain di parkiran tersebut ,jarak dari parkiran jeep ke tangga gunung Bromo sekitar 30 menit dengan berjalan kaki.Pada liburan akhir tahun ini jumlah pengunjung Bromo sangatlah banyak terlihat dari tangga yang menuju puncak bromo penuh sesak dengan wisatawan bahkan hampir macet tidak bergerak.
ternyata bukan hanya jalan raya saja yang bisa macet ternyata mendaki gunung juga bisa macet.
Setelah mengantri cukup lama di jalur tangga untuk menuju puncak akhirnya kami tiba di Puncak Bromo.tampak kawah gunung bromo yang masih aktif dengan mengeluarka asap belerang yang sangat perih apabila terkena mata.setelah puas berada di puncak kami pun turun..banyak kejadian lucu di jalur pendakian ke puncak Bromo salah satunya adalah seorang pengunjung yang tak sabar mengantri melewati tangga dia pun nekat turun melewati punggungan gunung yang berpasir.karena kemiringan punggungan yang sangat tinggi pada saat turun orang tersebut tidak bisa menghentikan laju kakinya hingga akhirnya di harus menjatuhkan dirinya untuk berhenti bahkan ada yang sampai menabrak penjual bunga edelweis yang memang banyak terdapat di kaki gunung bromo sehingga terjadi keributan dengan si pedagang karena tidak terima dagangannya hancur tertabrak orang tersebut...

seluruh peserta at Bukit teletubis
Setelah puas berada di kawasan gunung Bromo Jeep kembali bergerak,Tujuan kami selanjutnya adalah bukit teletubis yang masih berada dalam satu kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Tak lama berselang jeep kami sudah berhenti lagi menandakan kami telah tiba di Bukit Teletubis.







bukit teletubis
 Ingin rasanya selalu tetap berada di sini tapi kami harus segera kembali menuju stasiun Malang untuk mengejar Kereta Mataramaja yang akan berangkat pada jam 16.00 menuju jakarta.jam sudah menunjukan pukul 10.00 kami segera melanjutkan perjalanan menuju pasar tumpang kemudian di lanjutkan menuju stasiun Malang .

Akhirnya kami tiba kembali di rumah pada tanggal 2 Januari 2014 dengan sehat dan selamat.Sungguh satu perjalanan yang takkan mungkin kami lupakan,dan kami yakin suatu saat nanti kami akan datang kembali menikmati serta mensyukuri keindahan alam Indonesia tercinta .puji syukur khadirat Allah yang telah melimpahkan Rizki dan kesehatan kepada kami serta ucapan terima kasih kepada keluarga yang selalu merestui perjalanan kami,putri kecil kami yang selalu membuat kami tersenyum dan semangat menatap kerasnya perjalanan hidup ini.serta seluruh rekan rekan yang terlibat pada acara ini semoga kebersamaan kita akan selalu terjalin dan kembali menjelajahi indahnya Indonesia dengan senyuman.

See you to next trip....



Kamis, 30 Januari 2014

AKHIR TAHUN DI SEMERU

Mungkin ini adalah salah satu dampak dari boomingnya film 5 cm dari rencana awal kami yang hanya 6 orang menjadi 36 orang yang ikut dalam perjalanan kali ini.Rencana pendakian semeru ini  sudah kami rencanakan dari jauh-jauh hari tepatnya awal tahun 2013 .

Pendakian kali ini aku di temani mantan pacar yang sekaligus istriku,Memang sejak kami pacaran dulu dia sangat ingin mendaki Semeru,Tapi dilema menghampiri kami yaitu harus meninggalkan Putri kecil kami yang baru berumur 2.5th,Rencananya kami ingin mengajak putri kami mendaki tapi melihat regulasi pendakian Semeru yang mewajibkan usia minimum pendaki 10th akhirnya kami membatalkan niat tersebut dan menitipkannya pada family.

Sabtu 28 Desember 2013

Setelah selesai packing barang kami menuju meeting point dengan peserta lain,perjalanan kami di awali dengan menaiki kreta Comuter line dari St.Poris menuju St.Pasar Senin


commuter line

Dari stasiun pasar senen kami lanjutkan perjalanan dengan Mengunakan Kreta Mataramaja.Siang itu stasiun pasar senen di penuhi oleh para Pendaki dengan ciri khas meraka Cariel besar yang menempel di punggung mereka.Tepat pukul 13.40 Wib kreta Mataramaja berangkat menuju Malang.Dengan jumlah rombongan kami yang 36 orang di tambah rombongan pendaki lain praktis gerbong kami di penuhi oleh pendaki semua.


Minggu 29 Desember  2013 

Setelah malam yang panjang di kreta Mataramaja akhirnya kami sampai St.Malang jam 10.30 Wib,Kreta kami terlambat 2 jam dari jadwal yang seharusnya.Setelah MCK dan makan di area sekitar Stasiun Perjalanan di lanjutkan dengan menyewa mikrolet menuju pasar tumpang.
pasar tumpang
Dari pasar tumpang di lanjutkan dengan jeep menuju Ranu pani.
Jam 16.00 WIB kami baru tiba di ranu pane,rencananya kami langsung mendaki menuju Ranu kumbolo tetapi setelah kami mencoba mengurus simaksi ternyata untuk kuota hari ini 1000 orang sudah habis,dengan sangat terpaksa kami mengundurkan rencana pendakian esok hari.

 Malam yang mencekam.

Malam itu kami putuskan untuk ngecamp di sekitar area pos pendaftaran tepatnya di sekitar pondok pendaki.sekitar jam 21.00WIB kami sengaja datang ke POS untuk mengurus simaksi buat esok pagi,di saat asik sedang ngobrol tiba tiba datang salah satu ranger memberi kabar bahwa ada seorang pendaki yang terkena serangan jantung di sekitar pos 1,karena sudah kelelahan dia tidak menemani hanya meminta relawan untuk menjemput korban,Akhirnya kami putuskan untuk mencari relawan,ada 4 orang yang bersedia dari tim lain dan dari tim kami ada 3 orang serta  dari rombongan porter 4 orang.kami bergegas menuju Pos 1,tiba di pos 1 kondisi korban sudah tidak sadar dan sudah di buatkan tandu,Hanya sekedar mengingatkan 4 hari sebelumnya di pos 1 juga ada seorang pendaki yang terkena serangan jantung dan meninggal dunia ( Semoga amal ibadahnya di terima disisi Allah dan di ampuni segala dosanya).

Suasana pagi di pondok pendaki
Dengan menggunakan tandu kami membawa korban turun saat itu korban mendaki hanya di temani istrinya,
sepanjang perjalanan turun kami selalu memberikan semangat kapada korban untuk tetap bertahan ,setelah tiba di base camp pihak TNBTS segera memberikan pertolongan.setelah kami rasa cukup akhirnya kami kembali ke tempat camp kami,malam itu jam sudah menunjukan jam 23.00WIB akhirnya kami potuskan untuk istirahat dan tidur untuk menjaga kondisi tubuh persiapan mendaki besok.

Senin 30 Desember 2013

Jam sudah menunjukan pukul 05.00WIB ku bangunkan semua rekan-rekan untuk packing ulang kemudian sarapan pagi.Rencana kami berangkat jam 03.00 gagal karena ku lihat semanya masih tertidur lelap.
siap memulai pendakian
Setelah selesai sarapan pendakian pun di mulai tepat jam 06.00 WIB .
 Dengan formasi aku sebagai pembuka jalur dan baong sebagai sweeper kami mulai langkah kami menapaki jalur gunung Semeru,terlihat seluruh team masih semangat.Apalagi istriku karena mendaki Semeru adalah impiannya yang sudah lama dia pendam karena sejak pertama kali kami bertemu pada tahun 2006 di sudah mengutarakan ingin sekali mendaki Semeru.



me & my wife

Setelah sampai di gapura"selamat datang", perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam.
Jalur awal landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala.
Setelah berjalan sekitar 2 jam kami tiba di pos 2.di sini posisi mulai berubah dan sudah banyak anggota team yang sudah tercecer di belakang,akhirnya aku putuskan bertukaran posisi dengan Baong menjadi sweeper.

Setelah berjalan sekitar 5 km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi bunga edelweis, lalu kami sampai di Watu Rejeng. Di sini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.

Ranu Kumbolo

Team pertama tiba di ranu kumbolo sekitar jam 10.30 WIB sedangkan aku sampai ranu kumbolo jam 12.00WIb karena harus mengawal anggota team yang sudah mulai kelelahan
Ranu kumbolo

Setelah semua team sampai di ranu kumbolo ,di sinilah team di bagi menjadi 2 grup. yang pertama grup yang melanjutkan perjalanan menuju kalimati dan Puncak mahameru dan grup yang kedua tetap di Ranu kumbolo.
Group satu berjumlah 20 orang dan gruop 2 berjumlah 15 orang.dengan pertimbangan istriku tidak melanjutkan perjalanan ke kalimati dan seluruh keluarga (Adik dan keponakan ) juga tidak ikut naik dengan pertimbangan aku pernah Mendaki Semeru pada tahun 2005 akhirnya aku putuskan gabung ke Group 2 walaupun aku sangat ingin sekali melanjutkan perjalanan ke Kali mati.
Ranu kumbolo dari tanjakan cinta

Tepat jam 13.00WIB team 1 mulai jalan menuju Kali mati sedangkan kami segera membuat tenda di sekitar Ranu kumbolo.Tak banyak yang kami lakukan di ranu kumbolo karena tidak lama berselang Hujan turun di sertai angin kencang kami hanya istirahat dan memasak untuk makan kami nanti,dalam benaku khawatir dengan rekan -rekan yang menuju kalimati dengan cuaca hujan dan angin kencang seperti ini.
Jam sudah menunjukan pukul 20.00WIB tetapi hujan dan angin belum juga berhenti,

Selasa 31 Desember 2013.

Jam sudah menunjukan pukul 02.30WIB tetapi angin masih saja bertiup sangat kencang,dalam hatiku kembali memikirkan rekan -rekan yang menuju Puncak Mahameru karena biasanya inilah saatnya melakukan Summit attack dengan cuaca seperti ini apakah mereka mampu menggapai MAHAMERU.
Orooro ombo
Pagi ini agenda kami adalah keliling ranu kumbolo menuju tanjakan cinta kemudian ke orooro ombo .
Aku sempat mencari rangger yang ketemu pada saat kami mengevakuasi korban serangan jantung,pada waktu iti dia berkata bahwa tenda dia berada di depan pos ranu kumbolo tapi saya tidak menemukan dia.

Jam 10.00 WIB salah satu anggota team 1 sudah sampai kembali di Ranukumbolo dari dialah aku tahu bahwa team 1 tidak bisa mencapai puncak karena cuaca yang tidak memungkinkan.Tepat pukul 12.00 seluruh team sudah kembali ke ranu kumbolo.setelah istirahat dan makan perjalanan di lanjutkan dengan turun kembali ke desa Ranu pani.
team 1 at kali mati
Mungkin karena sudah terkurasnya stamina rekan rekan dari team 1 akhirnya perjalan turun berjalan sangat lambat.

aku kembali lagi menjadi sweeper untuk memastikan seluruh team bisa turun kembali ke ranu pani.

Tepat pukul 18.00 WIB seluruh team berhasil turun kembali ke desa ranu pane.Walaupun kali ini kami tidak berhasil sampai puncak MAHAMERU kami sangat bersyukur seluruh team bisa kembali dengan selamat.
Malam ini kami menghabiskan waktu di salah satu home stay di daerah ranu pane.Sambil menunggu pagi untuk melanjutkan perjalanan menuju Bromo.




PENDAKIAN GUNUNG GEDE PANGRANGO 1-4 MEI 2014


SEKILAS TENTANG TNGP.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia. Ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980. Dengan luas 21.975 hektare, kawasan Taman Nasional ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan, hanya berjarak 100 km dari Jakarta. Di dalam kawasan hutan TNGP, dapat ditemukan “si pohon raksasa” Rasamala, “si pemburu serangga” atau kantong semar (Nephentes spp); berjenis-jenis anggrek hutan, dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah, seperti jamur yang bercahaya. Disamping keunikan tumbuhannya, kawasan TNGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar, seperti kepik raksasa, sejenis kumbang, lebih dari 100 jenis mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll, serta 250 jenis burung. Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung dan Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah.

Iklim

Ada dua iklim yaitu musim kemarau dari bulan Juni sampai Oktober dan musim penghujan dari bulan Nopember ke April.
Selama bulan Januari sampai Februari, hujan turun disertai angin yang kencang dan terjadi cukup sering, sehingga berbahaya untuk pendakian. Hujan juga turun ketika musim kemarau, menyebabkan kawasan TNGP memiliki curah hujan rata-rata pertahun 4000 mm.
Rata-rata suhu di Cibodas 23 °C, dan puncak tertinggi berada pada >3000 m dpl
 RENCANA PENDAKIAN

Plan pendakian TNGP pada tanggal 1-4 Mei 2014 kami rencanakan terbuka umum dengan harga 
paket Rp.250.000. Dengan ketentuan sebagai berikut.

PASILITAS PESERTA.
1.Transfortasi PP ( Tangerang -TNGP )
2.SIMAKSI 
3.T-shirt
4.Makan 2x


 Untuk informasi lainnya silakan hubungi contak di bawah ini.